Langsung ke konten utama

Pandangan Mata Seorang Sahabat

Damai…, sepatah kata yang sarat makna, mengaplikasi di kehidupan nyata sangat sulit.., bahkan antara saya dan keluarga kadang terjadi bersitegang. bukan damai namanya…, konflik pasti sering terjadi baik dalam kehidupan rumah tangga, pekerjaaan sosial kemasyarakatan…  mari sejenak menilik kembali ke satra suci Veda :

Mitrasya mā cakşusā sarvāni

Bhūtāni samīkşantām

Mitrasyāham cakşusā sarvāni

Bhūtāni samīkşe

Mitrasya cakşusā samīkşāmahe//

Yajurveda XXXVI.18

  • Semoga semua mahluk memandang kami dengan pandangan mata seorang sahabat, semoga saya memandang semua mahluk dengan pandangan mata seorang sahabat.
  • Semoga kami pandang memandang, dengan pandangan mata seorang sahabat.

“Pandangan Mata Seorang Sahabat” rangkaian kata yag sederhana  dengan sarat makna. Akan muncul Pertanyaan Bagaimana caranya Memandang dengan pandangan mata seorang sahabat…???. Sampai dengan tulisan ini saya buat saya pun kadang sulit sekali mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, konflik  itu ada bagaimana caranya menjaga agar konflik itu menjadi hilang dan menjadikan konflik menjadi guru bagi saya sehingga kita dapat memandang semua makhluk dengan “pandangan mata seorang sahabat”.

DSC00318

belajar dari anak saya sendiri, saya bekerja di mataram sedangkan orang tua saya tinggal di BALI, setiap 3 atau sampai 6 bulan sekali saya pulang ke bali, dari mataram –lombok- ke bali bisa ditempuh dengan menggunakan penyebrangan laut atau udara, dan saya lebih sering menggunakan fsilitas penyebrangan laut.

Setiap pulang  ke Bali dengan keluarga –anak dan istri- saya mengamati anak saya ia memang tipe tidak bisa diam bukan hyperaktif, kata dokter itu wajar bagi anak seusianya. di kapal ia tidak bisa diam berlari kesana kemari, tapi bukan itu yang ingin saya ambil dari dia. karena setiap anak sepantarannya dia akan mendekati anak itu, berjalan mengajaknya bermain padahal anak saya ini tidak kenal dengan anak tsb-baru ketemu di kapal- selang 10 menit mereka udah akrab. hmmm.. pikirku kenapa… kita orang dewasa kadang menyapapun / tersenyum sedikit dengan penumpang lain susah amat.

Memandang dengan pandangan mata seorang sahabat dibutuhkan hati yang tulus tanpa pamrih dan tanpa prasangka.

dia memandang setiap anak seusianya dan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jojon Pulang Sekolah

"jojon Pulang sekolah celananya robek sebelah, mentang-mentang anak pak lurah dipukuili sampai berdarah" Jadi Ingat Lagu ini, benar-benar miris klo ditilik kembali, sepertinyafenomena dlam negri kita sangat meniru gaya lagu ini. saya ingat lirk "mentang-mentang anak pak lurah dipukuilin sampai berdarah" jadi karena merasa tidak puas dengan pak lurah, maka semua kekesalan  ditumpakkan pada jojon sampai berdarah... tanya kenapa kebanyakan kasus yang besar terjadi di indonesia hanya berani menghakimi orng yg menjadi bawahan, jarang orang berkuasa kena imbas... sehingga terjadi sesengak " berkuasa berarti kebal hukum" indonesia mau dibawa kemana gan...???????? Blogged with the Flock Browser

Mitra satruning Dina Tahun 2017

Untuk Megetahui Urip Sesorang harus mengetahui tanggal lahir dan Saptawara dan Pancawara dijumlah. Berikut Urip Saptawara  Hari Urip Redite 5 Soma 4 Anggara 3 Budha 7 Wraspati 8 Sukra 6 Saniscara 9 Urip Pancawara  Umanis 5 Paing 9 Pon 7 Wage 4 Kliwon 8 Urip Semua Orang didunia degan perhitungan kalender Mitra satruning Dina dapat dikategorikan menjadi empat kelompok  Kelompok A dengan Urip 8, 12 dan 16 Kelompok B dengan Urip 9, 13 dan 17 Kelompok C dengan Urip 10, 14 dan 18 dan Kelompok D urip 11 dan 15 Penghitungan Mitra satruning Dina (segala usaha/acara penting) dengan Urip Saptawara + Pancawara Kelahiran) + (Urip Saptawara + Pancawara memulai Usaha/acara) = sisa Guru (tertuntun)  Ratu (dikuasai) Lara (terhalang) Pati (batal) Penghitungan Mitra satruning Dina untuk tahun 2017 telah saya tuangkan d...

Biaya Bersama

BIAYA BERSAMA Bagi Perusahan yang memiliki Penghasilan yang bersifat final dan non final Penghitungan beban biaya bagi pengusaha yang memiliki usaha yang Pajak Penghasilannya bersifat Final dan tidak final.        I.             Sejarah Dasar hukum: 1.        Peraturan Pemerintah Nomor 47 TAHUN 1994, tanggal 27 Desember 1994, tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak Dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan. Pasal 2 , Untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto : a.     biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang bukan merupakan Objek Pajak. b.     biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat final yang diatur tersendiri berdasarkan ...